Friday, April 19, 2019

Sistem Zonasi Jamaah Haji Permudah Pelayanan Menu Katering

Panitia Penyelenggara Beribadah Haji (PPIH) 2019 akan tempatkan jamaah haji Indonesia dengan skema zonasi saat ada di Mekkah, Arab Saudi. Pemberlakuan skema zonasi ini diaplikasikan untuk mempermudah pengaturan serta tingkatkan kualitas service fasilitas.

“Sistem zonasi ini diinginkan akan mempermudah pengaturan, meminimalisasi masalah bahasa, dan mempermudah penyediaan menu katering berbasiskan lokasi,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji serta Umrah Kementerian Agama Nizar Ali di Jakarta tempo hari.

Baca juga : Jurusan di POLITANI

Menurut Nizar, ada tujuh zone peletakan yang ditata dalam Ketetapan Dirjen Penyelenggaraan Haji serta Umrah Nomer 135 Tahun 2019 mengenai Peletakan Jamaah Haji Indonesia di Mekkah dengan Skema Zonasi Berdasar pada asal Embarkasi.

Dengan demikian, peletakan jamaah di Mekkah didasarkan pada asal embarkasi. Pertama, peletakan di Syisyah untuk embarkasi Aceh (BTJ), Medan (KNO), Batam (BTH), Padang (PDG), serta Makassar (UPG). Ke-2, peletakan di Raudhah untuk embarkasi Palembang (PLM) serta Jakarta-Pondok Gede (JKG). Ke-3, peletakan di Misfalah untuk embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS). Ke empat, peletakan di Jarwal untuk embarkasi Solo (SOC). Ke lima, peletakan di Mahbas Jin untuk embarkasi Surabaya (SUB). Ke enam, peletakan di ReiBakhsy untuk embarkasi Banjarmasin serta Balikpapan. Ke-7, peletakan di Aziziah untuk embarkasi Lombok (LOP).

Nizar memberikan jika tidak hanya skema zonasi, akan diaplikasikan pendekatan pengaturan grup terbang atau kloter berbasiskan lokasi (kabupaten/kota). Ini diaplikasikan untuk lebih mendayakan kantor masalah agama (KUA) dalam penerapan tuntunan manasik.

"Dengan basis lokasi jadi tempat pembinaan manasik jamaah lebih dekat dengan KUA tempat tinggalnya, atau tidak lintas kabupaten/kota,” tegasnya.

Selain itu, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji serta Umrah (Ditjen PHU) Kemenag mengadakan seleksi petugas haji nonkloter tingkat pusat untuk waktu haji 2019 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, tempo hari.

Seleksi petugas haji nonkloter ini dibarengi oleh 381 peserta, yang awal mulanya sudah dikatakan lulus dalam seleksi administrasi.

“Peserta tes ini hari ber asaldari faktor unit eselon I Kemenag, TNI, Polri, instansi lembaga yang lain, dan beberapa jurnalis yang masuk dalam Alat Center Haji (MCH),” kata Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi.

Baca juga : Jurusan di ITK

Seleksi dikerjakan dua step, berbentuk tes pengetahuan perhajian, wacana berkebangsaan, perebutan bahasa Arab serta Inggris, dan pengetahuan umum yang lain dengan cara computer assisted test (CAT).

“Jumlahnya 100 masalah, yang diacak buat masing-ma sing peserta supaya membuat standardisasi seleksi, transparan, netral, serta akuntabel,” terangnya.

Tingkatan ke-2, beberapa calon petugas akan melakukan proses interviu yang mempunyai tujuan menggali prinsip, jujur dan berkarakter kuat, serta profesionalitas yang dipunyai.

Seterusnya, selesai dikatakan lulus, pada calon petugas haji nonkloter akan melakukan pembekalan di Asrama Haji Pondok Gede. Pembekalan dikerjakan saat 10 hari, mulai 22 April akan datang.

No comments:

Post a Comment