Monday, March 4, 2019

Bekraf Bantu Komunitas Bambu di Serpong Go Internasional

Tubuh Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan menolong Akademi Bambu Nusantara (ABN) yang sekarang ini tengah di kembangkan jadi museum bambu. Pertolongan itu, akan sesuai dengan program janganlah pendek, menengah, serta panjang dari ABN.

"Ada enam sub-sektor yang jadi perhatian kami, kuliner, fashion, kriya, di dalamnya ada bambu, film, musik, serta games," papar Kepala Bekraf Triawan Munaf waktu bertandang ke Markas ABN, di Serpong pada Kamis (14/2/2019).

Baca juga : Jurusan di UB

Triawan menjelaskan, pertolongan yang akan dikasihkan pada ABN datang dari pertolongan pemerintah (banper). Menurut dia, begitu tidak lucu bila lokasi yang dekat DKI Jakarta, tapi tidak mendapatkan pertolongan.

"Kita ada pertolongan banper serta telah kerjakan itu semenjak 3 tahun kemarin. Benar-benar aneh bila yang paling dekat tidak dibantu. Hanya yang dituntut itu, program periode pendek menengah serta depan ABN," katanya.

Ia memberikan, market share bambu di Indonesia serta dunia besar sekali. Ditambah lagi, produk yang di tawarkan oleh ABN sangat bagus, serta mempunyai pasar sendiri. "Kita saat ini menanti apakah yang akan diserahkan. Pasti, kita telah siap membantu. Kami akan merajut kerja sama dengan Pemkot Tangsel. Kekuatan pasarnya mengagumkan, serta tempatnya strategis," imbuhnya.

Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany menjelaskan, ABN dibangun semenjak 2015. Pada 2017, Markas ABN di Jalan Insan Cendikia, Serpong, rubuh diterjang angin serta baru aktif kembali pada 2019 ini. Pemkot, lanjut Airin, ABN akan membantu pembangunan fasilitas serta prasarana ABN dengan memakai APBD. Hingga, terintegrasi dengan Jalentreng di Taman Kota Dua.

"Kedatangan Bekraf diharap dapat menolong komune ini masih berkembang. Karenanya, gagasan programnya mesti dikerjakan dengan cukuplah masak. Kita akan lakukan pengaturan dari jalan trans," katanya. Airin mengakui, penganggaran pengaturan itu baru dapat dikerjakan, pada APBD 2020. Masalahnya sekarang ini pemkot masih tetap lakukan pengaturan Taman Kota 2.

Baca juga : Jurusan di UNESA

Selain itu, pendiri ABN Muqoddas Syuhada menjelaskan, tempat ini berperan menjadi wadah berkreasi dengan tanaman bambu. Dalam tempat ini, katanya, inspirasi pintar serta tehnologi bambu banyak muncul.

"Dalam tempat ini ada koleksi bambu Nusantara serta bambu dunia. Ada bambu dari India, Kolombia, Thailand, Papua, Kalimantan, serta bertambah kembali," tutur Muqoddas. Sekarang ini, pihaknya telah menghimpun 70 type bambu, dari 165 type bambu, yang berada di Indonesia. Produk yang dibuat dari ABN bermacam, mulai sepeda bambu, rumah bambu, sampai pemecah ombak.

"Beberapa produk bambu ini telah di-export ke luar negeri. Kita pun bangun desa bambu milenial, dari mulai rumah serta perlengkapan minum dan makan, semua dari bambu. Sepeda bambu pun," katanya.

No comments:

Post a Comment