Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengutarakan jika anggara berbelanja negara akan naik dalam RUU APBN 2019. Bekas Direktur Bank Dunia ini menjelaskan biaya berbelanja negara tahun 2019 sebesar Rp1.634,3 triliun alias naik 12,4% dibanding tahun 2018.
Baca juga : Jurusan di UNIMA
Penentuan ini telah di setujui oleh DPR dalam dalam kerangka APBN 2019. Kenaikan berbelanja ini di pengaruhi meningkatnya berbelanja dari Kementerian serta Instansi dan berbelanja dari non Kementerian serta Instansi.
"Tahun kedepan berbelanja itu Rp1.634,3 trilun, kenaikanya 12,4%. Kenaikannya untuk berbelanja Kementerian serta Instansi (K/L) itu sebesar Rp855,4 triliun dari mulanya Rp840,3 triliun. Jika non Kementerian serta Instansi itu sampai Rp778,9 triliun dari mulanya raih Rp767,1 triliun sebab ada kenaikan kurs," jelas Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Sambungnya, kenaikan yang sangat banyak dikerjakan di Kementerian PUPR. Dalam perihal ini, Kementerian PUPR mempunyai pengeluaran sebesar Rp110,7 triliun. Perihal ini karena pembangunan untuk bidang pendidikan yang baru dipindahkan ke Kementerian PUPR.
"Kita lihat dalam perihal ini pergantian dari berbelanja KL serta keseluruhan sangat banyak untuk Kementerian PUPR, itu sampai Rp110,7 triliun serta kita menitipkan pembangunan sekolah ke Kemendikbud serta Kementerian PUPR. Serta Kementerian Pertahanan pun bertambah," tuturnya.
Baca juga : Jurusan di UNSRAT
Diinginkan, kenaikan biaya ini dapat mengoptimalkan pembangunan ekonomi di tiap-tiap Kementerian serta Instansi hingga dapat mensejahterakan penduduk serta tingkatkan investasi di Indonesia.
"Saya berharap ini dapat memaksimal beberapa Kementerian dalam menyokong bidang perkembangan," tuturnya.
No comments:
Post a Comment