Wednesday, January 16, 2019

Media Rusia Ancam Eropa dengan 'Senjata Kiamat' Nuklir 200 Megaton

Alat Rusia melaunching laporan berisi intimidasi mengerikan yang diperuntukkan pada Eropa dengan satu torpedo nuklir baru yang bisa membuat gelombang tsunami sampai 500 mtr. serta merusak sebagian besar populasi Bumi.

Poseidon paling baru yang dijuluki "senjata kiamat" itu diklaim dapat membuahkan kemampuan ledakan 200 megaton serta akan membuat semua skema pertahanan Amerika Serikat (AS) jadi tidak bermanfaat.

Design Poseidon Moskow atau oleh Kremlin dinamakan menjadi "Status-6" sudah bocor ke alat pada tahun 2015. Senjata itu pada akhirnya di konfirmasi Presiden Vladimir Putin dalam pidato kenegaraan bulan Maret 2018.

Baca juga : Biaya Kuliah UNJ - Pendaftaran UNJ

AS serta Rusia, semenjak akhir Perang Dunia II, dengan tidak langsung ikut serta dalam perlombaan senjata nuklir. Ke-2 negara saling membuat perintah untuk armada pembom nuklir, kapal selam, serta silo rudal antarbenua menyebar di tiap-tiap negara.

Tapi Poseidon Rusia sudah ambil jalan yang berlainan.

"Rusia akan selekasnya mengerahkan drone bertenaga nuklir dibawah laut yang akan membuat semua skema pertahanan rudal AS (sejumlah) multi-miliar dolar jadi tidak bermanfaat," catat MK.ru, yang ditranslate BBC.

Intimidasi itu merujuk pada perisai rudal yang tengah dibuat AS di Eropa.

"Satu ledakan hulu ledak nuklir drone akan membuat gelombang setinggi pada 400-500 mtr. (1.300-16.00 kaki), yang dapat menghanyutkan semua makhluk hidup (sejauh) 1.500 (932) km. ke daratan," lanjut laporan media massa itu.

Awal mulanya, beberapa ilmuwan menjelaskan pada Business Insider jika Poseidon nuklir Rusia bisa membuat gelombang selevel tsunami, akan tetapi prediksinya cuma setinggi 100 mtr. (330 kaki).

Semua senjata nuklir adalah intimidasi besar buat kehidupan manusia di Bumi sebab kemampuan destruktif serta kekuatannya untuk sebarkan radiasi beresiko. Akan tetapi, Poseidon mempunyai kualitas unik yang dapat akhiri kehidupan dunia.

AS sampai kini membuat senjata nuklirnya untuk meledak di hawa atau diatas tujuan serta memberi desakan di bawahnya. Senjata nuklir AS sekarang ini terpenting didesain untuk menembak serta merusak senjata nuklir Rusia yang ada di silo mereka, bukan untuk membidik kota-kota serta akhiri kehidupan manusia.

Berlainan dengan Poseidon Rusia yang didesain untuk meledakkan bom di laut. Efeknya, tidak cuma bisa mengakibatkan gelombang tsunami yang akan menghadirkan musibah di semua benua, tapi akan tingkatkan efek radioaktif.

Baca juga : Biaya Kuliah PNJ

Stephen Schwartz, seseorang pakar riwayat nuklir, menjelaskan Poseidon Rusia dilaporkan mempunyai susunan logam kobalt."Yang akan menguap, mengembun, dan jatuh kembali pada Bumi beberapa puluh, beberapa ratus, atau beberapa ribu mil dari tempat ledakan," tuturnya, seperti diambil Business Insider, Selasa (15/1/2019).

Dengan mungkin, senjata itu akan membuat beberapa ribu mil persegi permukaan Bumi tidak bisa dihidupkan saat beberapa dekade.

"Ini ialah senjata hilang ingatan dalam makna jika itu mungkin menjadi tiada pandang bulu serta mematikan seperti yang Anda dapat membuat (dengan) senjata nuklir," kata Hans Kristensen, Direktur Project Info Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika pada Business Insider.

MK.ru mencuplik seseorang profesor yang tidak ditulis identitasnya menjelaskan jika Poseidon akan jadikan Rusia "diktator dunia" serta itu bisa dipakai untuk meneror Eropa.

“Jika Eropa berperilaku jelek, kirimkan saja kapal selam mini bertenaga nuklir kesana dengan bom 200 megaton, tempatkan dibagian selatan Laut Utara, serta ‘let RIP' waktu dibutuhkan. Apakah yang akan tersisa dari Eropa?," bertanya profesor Moskow itu.

AS, yang tidak ingin disepelekan, sempat mengaku mempunyai senjata nuklir sendiri yang akan bertahan dari serangan Rusia. Sekalinya Rusia entahlah bagaimana sukses membuat semua benua Eropa atau Amerika Utara jadi gelap, kapal selam AS dengan patroli mencegah akan membalas tembakan serta memukul Rusia dari tempat rahasia di basic lautan.

No comments:

Post a Comment