Wednesday, March 21, 2018

Mahasiswa UI Kembangkan Cangkang Kapsul dari Kulit Kambing

 Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Farmasi Kampus Indonesia (UI) Zilhadia meningkatkan riset berkaitan gelatin kulit kambing Etawa untuk cangkang kapsul obat.

Zilhadia menjelaskan kambing Etawa bisa jadi sumber gelatin yang baik karna halal, gampang didapat, harga relatif terjangkau, serta memiliki karakter gelatin yang baik untuk jadikan cangkang kapsul keras serta lunak dalam industri farmasi.

Baca juga: Biaya Kuliah UNAIR - Pendaftaran UNAIR

" Type kambing Etawa juga diambil karna memiliki bagian kulit yang lebih luas di banding kambing lokal merk beda, " katanya dalam tayangan pers yang di terima Usaha. com, Selasa (17/1/2017). Kambing peranakan Etawa adalah type kambing unggul serta mungkin diperkembang di Indonesia.

Mengenai, cangkang kapsul yang membungkus obat biasanya terbuat dari gelatin dari kulit ataupun tulang sapi serta babi atau pembentuk gel yang lain. Riset Zilhadia itu di ambil dari disertasinya yang berjudul “Ekstraksi Gelatin dari Kulit Kambing Peranakan Etawah Memakai Cara Hidrolisis Asam serta Pemakaiannya pada Pembuatan Cangkang Kapsul Keras. ”

Disertasi itu di sampaikan dalam Sidang Promosi Doktor Zilhadia pada Kamis (12/1) di Auditorium Gedung Farmasi UI, Depok serta sukses mengantarkannya mencapai titel Doktor serta lulus pada Program Doktoral Farmasi UI. Sesudah lewat rangkaian eksperimen lab, Zilhadia bisa menyimpulkan kalau gelatin kambing Etawa dapatmemenuhi kriteria jadi bahan basic pembuatan cangkang kapsul keras pada obat dan bisa diaplikasi pada industri farmasi yang lain, makanan dan kosmetik.

Zilhadia membuat kulit kambing ini jadi gelatin dengan cara hidrolisis asam lewat cara merendam kulit kambing dengan larutan sodium sulfide serta kalsium hidroksida. Selanjutnya, cangkang kapsul dari gelatin kambing ini sudah ditest laboratorium lewat uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kandungan air kapsul, uji saat hancur, uji kandungan sulfit kapsul, pengukuran pH, serta uji mikroba.

Pada tahun 2007, produksi gelatin dunia didominasi dari gelatin kulit babi yakni sebesar 46 %. Bekasnya sejumlah 29, 4 % dari kulit sapi, 23, 1 % dari kombinasi tulang babi serta sapi, serta 1, 5% dari tulang ikan, kerang, dan sebagainya.

Gelatin kulit kambing bisa jadi jalan keluar atas persoalan yang muncul karena pemakaian kulit sapi serta babi. Pada beberapa negara, pemakaian gelatin babi bisa mengakibatkan pro-kontra sendiri. Sekian perihal untuk penganut agama Hindu, Sapi adalah hewan suci yang harus dijaga.

Baca juga: Biaya Kuliah UM - Pendaftaran UM

Selanjutnya, Sapi juga relatif lebih mahal dibanding Babi, hingga banyak produsen yang lebih pilih Babi jadi bahan pembuatan gelatin. Sedang sumber gelatin dari hewan laut seperti kerang serta ikan juga tidak dapat jadi andalan, karna jumlahnya yang lebih sedikit serta karakter gelatinnya yg tidak sebagus sapi serta babi.

No comments:

Post a Comment