Saturday, November 3, 2018

YLKI: Jatuhnya JT-610 Turunkan Kualitas Penerbangan Kita di Mata Dunia

Ketua Pengurus Harian Yayasan Service Customer Indonesia (YLKI) Tulus Kekal menyesalkan terjadinya kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 arah Jakarta-Tanjung Pandan, waktu lalu. Kecelakaan itu dipandang dapat turunkan derajat dunia penerbangan di Tanah Air.

Baca juga: Jurusan di UII

Tulus menjelaskan dalam kurun dua tahun paling akhir, dunia penerbangan Indonesia mendapatkan animo dunia. Hal tersebut diantaranya diikuti dengan dicabutnya larangan terbang maskapai Indonesia ke Eropa.

"Dengan pencabutan izin itu, semua maskapai dari Indonesia bisa terbang ke semua Eropa. Masalah Lion Air belakangan ini dapat mendowngrade kualitas penerbangan kita di mata dunia," tutur Tulus dalam diskusi Masalah Radio MNC Trijaya 'Awan Hitam Penerbangan Kita' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).

Ia meneruskan, masalah kecelakaan serta kelengahan dalam penerbangan Lion Air sering berlangsung. Kecelakaan JT-610, tambah Tulus, bukan yang pertama-tama menerpa Lion Air.

Awal mulanya, Tulus ikut mengutarakan tingginya aduan customer transportasi pesawat terbang pada maskapai Lion Air. Aduan dari beberapa customer Lion Air begitu bermacam. Dari mulai masalah delay pesawat, rumitnya proses penukaran ticket, kehilangan barang bawaan, sampai masalah safety belt di kabin pesawat.

Baca juga: Jurusan di UINSA

"Ada customer yang mengadu masalah kursi yang tidak ada safety belt tetapi masih terbang. Ini cermin budaya safety di Lion Air begitu jelek," kata Tulus.

Dari tingginya jumlahnya aduan customer itu, Tulus menyebutkan cuma dikit yang disikapi manajemen Lion Air. "Ini tragis, waktu kami follow up aduan customer, kami seringkali tidak bisa respon. Serta cuma Lion Air yang semacam itu," tambah Tulus.

No comments:

Post a Comment